Penguasa Negara di India Buat Skenario Pembunuhan Bareng Polisi

Penguasa Negara di India Buat Skenario Pembunuhan Bareng Polisi

Penguasa Negara di India Buat Skenario Pembunuhan Bareng Polisi – Adalah maharaja sir bhupendra yang menjadi seorang penguasa negara bagian terbesar di india tersebut, tepatnya di wilayah patiala. Dimana dirinya tidak hanya memerintah wilayah yang luas saja melainkan kekayaan yang dimilikinya sendiri tidak terhitung jumlahnya.

Hal ini tidak lain karena dirinya merupakan seorang pemilik 20 rolls royc yang terbesar di seluruh dunia. Dimana sebanyak 1001 berlian putih dan juga biru memenuhi tubuhnya itu. Bahkan, de beers yang menjadi salah satu jenis berlian yang paling besar dari ketujuh lainnya di seluruh dunia dimiliki oleh maharaja sir bhupendra.

Dibalik seluruh kekayaan dan juga kehormatan yang dimiliknya tersebut ternyata maharaja sir bhupendra pernah mempunyai catatan kriminal yang buruk. Namun sayangnya hal tersebut disimpan rapat-rapat sampai sang maharaja tersebut tutup usia. Hal ini dibuktikan oleh penjelasan majalah intisari yang menyatakan bahwa maharaja sir bhupendra pernah terlibat dalam sebuah perkara kriminal dengan motif asmara.

Dimana saat itu dirinya tengah kepincut dengan seorang perempuan yang baru saja menikah dengan lall singh, yang tak lain adalah dalip kaur. Sebagai tambahan informasi, lall singh sendiri merupakan saudara sepupu dari mendagri atau menteri dalam negeri gurnam singh.

Singkat cerita, tidak lama setelah lall singh dan juga dalip kaur menikah mereka diundang ke ruang pribadi maharaja sir bhupendra di istananya sendri. Bahkan, sejak pandangan pertamanya sendiri maharaja sir bhupendra telah jatuh cinta kepada dalip kaur. Tak heran dalam berbagai urusan wanita yang telah menikah dengan lall singh tersebut sering diajak oleh dirinya.

Berlatar belakang dari hal tersebut, hasrat untuk memperistri dalip kaur sendiri semakin membara. Meskipun di sisi lain maharaja sir bhupendra telah mempunyai istri dan juga beberapa selir.

Menurutnya seorang raja adalah sosok penguasa yang tidak boleh ditolak semua keinginannya. Maka dari itu, maharaja sir bhupendra biasanya akan memberikan permata dan juga intan kepada suami yang mana istrinya akan direbut itu. Dengan kata lain, maharaja sir bhupendra memebrikan sejumlah perhiasan tersebut kepada lall singh.

Namun sayangnya upaya yang dlakukan oleh maharaja sir bhupendra tersebut tidak mempan bagi lall singh. Mengingat lall singh sendiri merasa bahwa dirinya masih mempunya harga diri sebagai seorang lelaki. Dimana dirinya tidak rela apabila istrinya yang bernama dalip kaur tersebut direbut oleh maharaja sir bhupendra yang tak lain merupakan penguasa terbesar di wilayah india yaitu patiala.

Bukan seorang maharaja sir bhupendra jika dirinya tidak melakukan berbagai macam upaya. Dimana sang maharaja tersebut terus saja mencoba segala macam cara bahkan dirinya rela mendekati sang perdana menteri. Dimana hal tersebut dilakukannya untuk membujuk lall singh supaya mau menceraikan istrinya demi dirinya sendiri.

Mendengar hal tersebut, lalll singh menjawab bujuk rayu dari sang perdana menteri itu tadi. Dimana lall singh membalikkan pertanyaan kepada perdana menteri tersebut dengan cara yang begitu halus namun mengena sampai ulu hatinya. Inti dari pertanyaan yang dilontarkan kepada sang perdana menteri tersebut tidak lain yaitu jika sebagai pria yang baru saja menikah apakah dirinya rela untuk menceraikan istrinya sendiri.

Mendengar jawaban dari pertanyaannya tersebut sang perdana menteri akhirnya diam seribu bahasa dengan apa yang baru saja diucapkan oleh lall singh. Tetapi sayang, hal tersebut tak lantas membuat maharaja sir bhupendra menyerah. Akhirnya meskipun masih berstatus istri lall singh, maharaja sir bhupendra yang sudah beristri dan berselir tersebut nekad menikahi dalip kapur.

Mengetahui hal tersebut akhirnya lall singh tidak lantas diam begitu saja. Dia langsung menindak lanjuti hal tersbeut dengan cara melaporkannya kepada pihak pemerintah inggris yang mana saat itu sedang menjajah wilayah pakistan dan juga india. Dirinya membuat laporan mengenai perilaku sang maharaja sir bhupendra kepada pihak tersebut.

Karena tidak ingin tindakan buruknya tersebut terungkap, maka maharaja sir bhupendra sendiri mempunyai inisiatif tersendiri. Dimana dirinya sendiri berusaha keras untuk mendekati patiala nanak singh yang mana merupakan superintenden polisi.

Maharaja sir bhupendra sendiri mengungkapkan niatnya melalui obrolan singkatnya dengan patiala nanak singh. Singkatnya, dalam obrolan tersebut dirinya merasa tidak tenang ketika lall singh masih hidup. Bahkan, patiala nanak singh sendiri turut memberi saran kepadanya bahwa kedudukan maharaja sir bhupendra yang begitu tinggi nantinya hal tersebut justru akan membahayakan dirinya.

Namun sayangnya maharaja sir bhupendra tidak peduli dengan apa yang disampaikan oleh patiala nanak singh. Maka dari itu mau tidak mau superintenden polisi tersebut menuruti apa kemauan sang maharaja sir bhupendra. Sehingga hal tersebut disetujui oleh kedua belah pihak dimana mereka akan menyingkirkan lall singh.

Kucuran dana senilai 7.000 rupe diberikan kepada patiala nanak singh dan juga dua buah pistol bagi calon pembunuh lall singh untuk melancarkan aksinya tersebut. Dimana maharaja sir bhupendra sendiri yang meminta kepada ajudannya untuk mengambilkan buku ceknya tersebut.

Setelah rencana pembunuhan tersebut disusun akhirnya maharaja sir bhupendra terbang ke negara eropa. Alasannya tidak lain yaitu maharaja sir bhupendra hendak menghadiri sebuah konnferensi terkait peperangan. Di sisi lain, proses eksekusi yang dilakukan terhadap lall singh sendiri berjalan begitu lancar mengingat ghandur singh telang mengenalnya sebelumnya.

Kepala polisi yang bernama patiala nanak singh pun akhirnya mendapatkan telepon kehilangan dari lall singh. Namun sebagai orang yang mengetahui peristiwa tersebut tentunya patiala nanak singh tidak bisa berbuat banyak meskipun menjabat sebagai seorang polisi.